Baca Juga
via DEUTSCH WELLE Ilustrasi prostitusi
TRIBUN-MEDAN.com - Praktik gratifikasi seks untuk memuluskan proyek atau memperlancar kasus persidangan tidak hanya terjadi di Indonesia, di negara lain juga marak terjadi seperti di negara gajah putih, Thailand.
Tak tanggung-tanggung, praktik ini bahkan melibatkan gubernur dan pejabat senior di Provinsi Mae Hong Son.
Kondisi itu kemudian memaksa Kementerian Pembangunan Sosial dan Keamanan Manusia (MSDHS) Thailand turun tangan.
Menteri MSDHS, Adul Sangsingkeo membangun kerja sama dengan timnya untuk menemukan cara menghentikan praktik tersebut di antara pegawai pemerintah.
Adul berniat untuk memulai sebuah program untuk memastikan para pegawai negeri tidak menggunakan layanan pelacur sebagai hadiah untuk atasan mereka.
Sudah menjadi rahasia umum, pegawai junior sering membayari jasa pelacur untuk para senior mereka.
Hal itu dilakukan sebagai bentuk ucapan terima kasih, atau dalam rangka merayakan kesuksesan.
Ilustrasi
Seperti yang dilansir Bangkok Post Adul mengatakan banyak wanita yang terlibat dalam aktivitas gratifikasi seks ini.
Mereka masih sangat muda dan merupakan korban perdagangan manusia.
Inisiatif untuk membasmi praktik ini muncul setelah terungkap kasus terbaru, ketika pejabat senior di Provinsi Mae Hong Son, termasuk gubernur-nya, ditangkap karena membeli layanan seks dari gadis remaja.
Ada pula kasus serupa di Nonthaburi yang melibatkan 23 pejabat, yang dituduh melakukan hubungan seks dengan remaja.
Adul mengaku, pemerintah telah membentuk regu kerja untuk memeriksa berbagai tempat yang dicurigai menawarkan layanan seks.
Selain itu, pemeriksaan pun akan terjadi terhadap para pegawai pemerintah.
Sejalan dengan itu, upaya pendidikan bagi para perempuan muda tentang bagaimana melindungi diri dari perdagangan seks akan digencarkan.
Gila, Gubernur dan Pejabat Senior Terungkap Terlibat Gratifikasi Seks Gadis Remaja
4/
5
Oleh
Unknown