Baca Juga
Mau kaya tetapi dengan trik " riba " , apa tidak salah?
tidak dipungkiri gencarnya media dalam menunjukkan kehidupan yang serba - serbi elegan telah memunculkan style hidup konsumsif dalam warga kita. tidak cuma terjalin di kota - kota besar, style hidup konsumtif juga mulai memasuki ke pelosok - pelosok desa. bersamaan dengan menjamurnya lembaga - lembaga keuangan yang membagikan kredit dengan trik yang amat gampang, warga yang konsumtif jadi terasa gampang dalam membeli suatu buat penuhi hasratnya.
riba benar sudah jadi penggalan keseharian. kira - kira seluruh orang menyangka hutang riba biasa aja. susah kita temukan orang tidak pake kpr, kartu kredit, kredit motor, kredit mobil, kredit hp terlebih lagi hingga kredit umrah haji.
untuk pendukung hutang riba, mereka hendak bilang, “mana bisa jadi hari ini tidak pake hutang (riba) ? mustahiiilll” mereka pikir kalau hidup tanpa kredit riba, tidak dapat hidup layak.
salah bahwa ingin kaya dengan riba, itu sama aja dengan menantang allah swt! jadi gimana, bahwa ingin kaya?
tulisan angkatan laut (AL) baqarah ayat 261 " perumpamaan orang - orang yang membelanjakan harta bendanya (infak, sedekah) dijalan allah, bagai menanam sebutir benih yang berkembang jadi 7 tangkai, tiap tangkai menciptakan seratus butir. begitulah allah melipatgandakan ganjarannya untuk orang - orang yang dikehendakinya. allah maha luas pemberiannya dan juga maha mengenali. "
dengan bunyi ayat - ayat tersebut diantara puluhan ayat yang lain allah telah berjanji kepada manusia tentang keuntungan yang diperoleh apabila kita membungakan duit (berikan pinjaman) kepada allah dengan jalur keluarkan infak , sedekah. " hingga hendak diberi imbalan sebesar 700 x lipat ataupun sama dengan 70. 000 persen.
baca pula: bahwa orangtua kaya anak jadi raja, tetapi bahwa anak kaya orangtua jadi pembantu
dan juga itu sudah rumus allah tidak dapat diganggu gugat. angkatan laut (AL) quran itu benar, terlebih lagi tidak terdapat sedikitpun celah kesalahan padanya.
ayo kita bahas, gimana supaya kita bebas dari riba.
rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَيَأْتِيَنَّ عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ لاَ يُبَالِى الْمَرْءُ بِمَا أَخَذَ الْمَالَ ، أَمِنْ حَلاَلٍ أَمْ مِنْ حَرَامٍ
“akan tiba sesuatu era di mana manusia tidak lagi hirau dari mana mereka memperoleh harta, apakah dari usaha yang halal ataupun yang haram. ” (hr. bukhari nomor. 2083, dari abu hurairah).
tentu allah tidak meridhoi perihal ini, terlebih lagi allah murkai. kemudian gimana kiat supaya kita tidak gampang terjerumus dalam praktek riba? berikut sebagian kiatnya dilansir dari rumaysho. com, gimana kita wajib menjauhi riba,
kiat kesatu: berilmu dahulu saat sebelum membeli
dalam berperan, islam senantiasa mengarahkan berilmulah terlebih dulu. dalam permasalahan ibadah, islam mengarahkan perihal ini supaya amalan seorang tidak percuma. dalam permasalahan muamalah juga demikian. karna bila tidak diindahkan, malah dapat terjerumus dalam suatu yang diharamkan.
misalnya seseorang orang dagang, hendaklah dia mengerti seputar hukum jual beli. bila dia tidak mengertinya, dapat jadi dia memakan riba ataupun menikmati rizki dengan trik yang tidak halal. ‘ali bin abi tholib berkata,
مَنْ اتَّجَرَ قَبْلَ أَنْ يَتَفَقَّهَ ارْتَطَمَ فِي الرِّبَا ثُمَّ ارْتَطَمَ ثُمَّ ارْتَطَمَ
“barangsiapa yang berdagang tetapi belum mengerti ilmu agama, hingga ia tentu hendak terjerumus dalam riba, setelah itu ia hendak terjerumus ke dalamnya dan juga terus menerus terjerumus. ”
lihatlah pula apa kata ‘umar bin khottob radhiyallahu ‘anhu. dia mengatakan,
لَا يَتَّجِرْ فِي سُوقِنَا إلَّا مَنْ فَقِهَ أَكْلَ الرِّبَا
“janganlah seorang berdagang di pasar kami hingga ia mengerti betul menimpa seluk beluk riba. ” (amati mughnil muhtaj, 6: 310)
perihal di atas bukan cuma berlaku untuk penjual ataupun sang orang dagang, tetapi berlaku pula buat pembeli. pembeli juga wajib ketahui seluk beluk jual beli saat sebelum berperan.
baca pula: sudah jelas! rasulullah tidak sempat mengarahkan bersalaman sehabis shalat
sedikit sekali nasabah perkreditan rumah, mobil ataupun motor yang mengenali bagaimanakah hakekat sesungguhnya jual beli kredit yang mereka jalani. awal mulanya rumah tersebut ditawarkan oleh pihak a, tetapi urusan pelunasan nantinya di bank perkreditan. ini hakekatnya dapat jadi transaksi riba ataupun menjual benda yang belum dipunyai secara sempurna.
bila kita menilik transaksi tersebut, pihak perkreditan pada hakekatnya membagikan pinjaman kepada kita yang mau membeli rumah, kemudian mereka memohon kita mengembalikan pinjaman tadi secara berlebih.
sementara itu para ulama setuju, “setiap utang yang ditarik keuntungan, hingga itu merupakan riba”.
coba dari dini sang nasabah ataupun sang pembeli tadi mengenali penafsiran riba dan juga bermacam berbagai wujud riba. dan juga dikala ini butuh sekali tiap orang mendalami hakekat riba karna riba terus menjadi diakal - akali dengan nama yang nampak syar’i. minimun, banyaklah bertanya pada para ulama yang lebih berilmu sampai - sampai kita juga selamat dari riba hingga debu - debunya.
kiat kedua: mengenali bahaya riba
sehabis mengenali definisi riba dan juga bermacam wujudnya, mengenali bahaya riba hendak terus menjadi membikin seseorang muslim menjauhinya transaksi haram tersebut. karna dengan mengenali ancaman - ancaman riba, tentu dia enggan terjerumus dalam riba. nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
دِرْهَمُ رِبًا يَأْكُلُهُ الرَّجُلُ وَهُوَ يَعْلَمُ أَشَدُّ مِنْ سِتَّةِ وَثَلاَثِيْنَ زَنْيَةً
“satu dirham yang dimakan oleh seorang dari transaksi riba sebaliknya ia mengenali, lebih besar dosanya daripada melaksanakan perbuatan zina sebanyak 36 kali” (hr. ahmad 5: 225. syaikh angkatan laut (AL) albani berkata kalau hadits ini shahih sebagaimana dalam as silsilah ash shohihah nomor. 1033).
dalam hadits yang lain disebutkan,
الرِبَا ثَلاَثَةٌ وَسَبْعُوْنَ بَابًا أيْسَرُهَا مِثْلُ أَنْ يَنْكِحَ الرُّجُلُ أُمَّهُ وَإِنْ أَرْبَى الرِّبَا عِرْضُ الرَّجُلِ الْمُسْلِمِ
“riba itu terdapat 73 pintu (dosa). yang amat ringan merupakan misalnya dosa seorang yang menzinai bunda kandungnya seorang diri. sebaliknya riba yang amat besar merupakan apabila seorang melanggar kehormatan saudaranya. ” (hr. angkatan laut (AL) hakim dan juga angkatan laut (AL) baihaqi dalam syu’abul iman. syaikh angkatan laut (AL) albani berkata kalau hadits ini shahih dilihat dari jalan yang lain).
dosa riba bukan cuma berlaku untuk kreditur, pihak perkreditan ataupun bank, tetapi sang nasabah ataupun debitur pula memperoleh dosa. nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - آكِلَ الرِّبَا وَمُوكِلَهُ وَكَاتِبَهُ وَشَاهِدَيْهِ وَقَالَ هُمْ سَوَاءٌ
“rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat pemakan riba (rentenir) , orang yang menyerahkan riba (nasabah) , pencatat riba (sekretaris) dan juga 2 orang saksinya. ” dia berkata, “mereka seluruh itu sama (karna bersama melaksanakan yang haram) ” (hr. muslim nomor. 1598).
kiat ketiga: tidak bermudah - mudahan dalam berutang
islam mencerahkan supaya kita tidak sangat bermudah - mudahan buat berutang. orang yang berutang dan juga dia enggan melunasinya –padahal dia sanggup – begitu amat tercela.
dari ibnu ‘umar, rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ مَاتَ وَعَلَيْهِ دِينَارٌ أَوْ دِرْهَمٌ قُضِىَ مِنْ حَسَنَاتِهِ لَيْسَ ثَمَّ دِينَارٌ وَلاَ دِرْهَمٌ
“barangsiapa yang mati dalam kondisi masih mempunyai hutang satu dinar ataupun satu dirham, hingga hutang tersebut hendak dilunasi dengan kebaikannya (di hari kiamat nanti) karna di situ (di akhirat) tidak terdapat lagi dinar dan juga dirham” (hr. ibnu majah nomor. 2414. syaikh angkatan laut (AL) albani berkata kalau hadits ini shahih).
dari shuhaib angkatan laut (AL) khoir, rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَيُّمَا رَجُلٍ يَدَيَّنُ دَيْنًا وَهُوَ مُجْمِعٌ أَنْ لاَ يُوَفِّيَهُ إِيَّاهُ لَقِىَ اللَّهَ سَارِقًا
“siapa aja yang berhutang kemudian bernazar tidak ingin melunasinya, hingga ia hendak berjumpa allah (pada hari kiamat) dalam status bagaikan pencuri” (hr. ibnu majah nomor. 2410. syaikh angkatan laut (AL) albani berkata kalau hadits ini hasan shahih). berhutanglah kala butuh dan juga percaya sanggup melunasinya! karna kita juga tidak mengenali keadaan kita nantinya, apakah kita dapat melunasi kreditan kita.
kiat keempat: milikilah watak qona’ah
tidak terasa cukup, alias tidak mempunyai watak qona’ah, seperti itu yang membikin orang mau hidup mewah - mewahan. sementara itu penghasilannya biasa, tetapi karna mau serupa orang kaya yang mempunyai smart phone mahal, mobil elegan dan juga rumah layak istana, kesimpulannya jalur kreditlah yang ditempuh.
dan juga mayoritas kredit yang terdapat tidak jauh - jauh dari riba, terlebih lagi tercantum pula yang mengenakan sebutan syar’i sekali juga serupa murabahah. memakai hp biasa asalkan dapat berbicara, ataupun memakai motor yang benar lebih cocok buat kondisi jalur di negara kita yang tidak sangat lebar, ataupun hidup di rumah kontrakan, sesungguhnya merasa lebih nyaman dan juga selamat dari riba buat dikala ini.
cobalah kita belajar buat mempunyai watak qona’ah, senantiasa terasa cukup dengan rizki yang allah anugerahkan, hingga tentu kita tidak senantiasa memandang indahnya rumput di rumah orang sebelah karna halaman di rumah kita juga masih merasa sejuk.
dari abu hurairah, nabi muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَيْسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ الْعَرَضِ ، وَلَكِنَّ الْغِنَى غِنَى النَّفْسِ
“kaya tidaklah diukur dengan banyaknya kemewahan dunia. tetapi kaya (ghina’) merupakan hati yang senantiasa terasa cukup. ” (hr. bukhari nomor. 6446 dan juga muslim nomor. 1051). kata para ulama, “kaya hati merupakan terasa cukup pada seluruh yang engkau perlu. bila lebih dari itu dan juga terus engkau cari, hingga itu berarti tidaklah ghina (kaya hati) , tetapi malah fakir (hati yang miskin) ” (amati fathul bari, 11: 272).
baca pula: buat orangtua: jalani amalan ini supaya balita bebas dari zina seumur hidupnya
bila seseorang muslim mencermati orang di bawahnya dalam perihal dunia, itu juga hendak membikin dia terus menjadi bersyukur atas rizki allah dan juga hendak senantiasa terasa cukup. berubah halnya bila yang dia perhatikan senantiasa orang yang lebih dari pribadinya dalam permasalahan harta. nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
انْظُرُوا إِلَى مَنْ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَلاَ تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ فَهُوَ أَجْدَرُ أَنْ لاَ تَزْدَرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ
“pandanglah orang yang berposisi di bawahmu (dalam permasalahan harta dan juga dunia) dan juga janganlah engkau pandang orang yang berposisi di atasmu (dalam permasalahan ini). dengan demikian, perihal itu hendak membuat kamu tidak menyepelehkan nikmat allah padamu. ” (hr. muslim nomor. 2963).
orang yang mempunyai watak qona’ah begitu terpuji. dari ‘abdullah bin ‘amr bin angkatan laut (AL) ‘ash, rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
قَدْ أَفْلَحَ مَنْ أَسْلَمَ وَرُزِقَ كَفَافًا وَقَنَّعَهُ اللَّهُ بِمَا آتَاهُ
“sungguh amat beruntung orang yang telah masuk islam, dikasih rizki yang cukup dan juga allah menjadikannya watak qona’ah (terasa puas) dengan apa yang dikasih kepadanya” (hr. muslim nomor. 1054). nabi kita –shallallahu ‘alaihi wa sallam - seorang diri senantiasa meminta kepada allah supaya dianugerahkan watak qona’ah dalam do’anya,
اللَّهُمَّ إنِّي أسْألُكَ الهُدَى ، والتُّقَى ، والعَفَافَ ، والغِنَى
“allahumma inni as - alukal huda wat tuqo wal ‘afaf wal ghina” (ya allah, saya memohon pada - mu petunjuk, ketakwaan, dikasih watak ‘afaf –terhindar dari yang haram - dan juga watak ghina –selalu terasa cukup - ). ” (hr. muslim nomor. 2721).
kiat kelima: perbanyaklah do’a
kiat terakhir yang pula jangan terlupakan merupakan perbanyak do’a. karna kita dapat bebas dari yang haram, tentu aja dengan pertolongan allah tercantum dalam permasalahan riba. di antara do’a yang dapat kita panjatkan,
اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ فِعْلَ الْخَيْرَاتِ وَتَرْكَ الْمُنْكَرَاتِ
“allahumma inni as - aluka fi’lal khoiroot, wa tarkal munkaroot” (ya allah, saya meminta kepada - mu buat gampang melaksanakan bermacam kebajikan dan juga meninggalkan bermacam kemungkaran) (hr. tirmidzi nomor. 3233, dari ibnu ‘abbas. syaikh angkatan laut (AL) albani berkata kalau hadits ini shahih).
baca pula: terbangun malam hari merupakan trik allah hapuskan dosa kita cuma dengan dzikir ini
pula perbanyaklah do’a supaya dapat terbebas dari utang,
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْمَأْثَمِ وَالْمَغْرَمِ
“allahumma inni a’udzu bika minal ma’tsami wal maghrom” (ya allah, saya berlindung pada - mu dari dosa dan juga terlilit utang). dalam lanjutan hadits tersebut disebutkan kalau terdapat seorang yang bertanya kepada rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, mengapa dia banyak memohon proteksi dari utang. nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ الرَّجُلَ إِذَا غَرِمَ حَدَّثَ فَكَذَبَ، وَوَعَدَ فَأَخْلَفَ
“seseorang yang terlilit utang biasa hendak kerap berdusta bila berucap dan juga kala berjanji kerap diingkari” (hr. bukhari nomor. 832 dan juga muslim nomor. 589).
ya allah, berikanlah kepada kami watak qona’ah, dijauhkan dari yang haram, dan dijauhkan dari riba dan juga debu - debunya.
mudah - mudahan membagikan khasiat untuk pembaca seluruh. aamiin.
( sumber: http:// www. wajibbaca. com/2017/03/jangan-malu-terlihat-miskin-malulah. html )
tidak dipungkiri gencarnya media dalam menunjukkan kehidupan yang serba - serbi elegan telah memunculkan style hidup konsumsif dalam warga kita. tidak cuma terjalin di kota - kota besar, style hidup konsumtif juga mulai memasuki ke pelosok - pelosok desa. bersamaan dengan menjamurnya lembaga - lembaga keuangan yang membagikan kredit dengan trik yang amat gampang, warga yang konsumtif jadi terasa gampang dalam membeli suatu buat penuhi hasratnya.
riba benar sudah jadi penggalan keseharian. kira - kira seluruh orang menyangka hutang riba biasa aja. susah kita temukan orang tidak pake kpr, kartu kredit, kredit motor, kredit mobil, kredit hp terlebih lagi hingga kredit umrah haji.
untuk pendukung hutang riba, mereka hendak bilang, “mana bisa jadi hari ini tidak pake hutang (riba) ? mustahiiilll” mereka pikir kalau hidup tanpa kredit riba, tidak dapat hidup layak.
salah bahwa ingin kaya dengan riba, itu sama aja dengan menantang allah swt! jadi gimana, bahwa ingin kaya?
tulisan angkatan laut (AL) baqarah ayat 261 " perumpamaan orang - orang yang membelanjakan harta bendanya (infak, sedekah) dijalan allah, bagai menanam sebutir benih yang berkembang jadi 7 tangkai, tiap tangkai menciptakan seratus butir. begitulah allah melipatgandakan ganjarannya untuk orang - orang yang dikehendakinya. allah maha luas pemberiannya dan juga maha mengenali. "
dengan bunyi ayat - ayat tersebut diantara puluhan ayat yang lain allah telah berjanji kepada manusia tentang keuntungan yang diperoleh apabila kita membungakan duit (berikan pinjaman) kepada allah dengan jalur keluarkan infak , sedekah. " hingga hendak diberi imbalan sebesar 700 x lipat ataupun sama dengan 70. 000 persen.
baca pula: bahwa orangtua kaya anak jadi raja, tetapi bahwa anak kaya orangtua jadi pembantu
dan juga itu sudah rumus allah tidak dapat diganggu gugat. angkatan laut (AL) quran itu benar, terlebih lagi tidak terdapat sedikitpun celah kesalahan padanya.
ayo kita bahas, gimana supaya kita bebas dari riba.
rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَيَأْتِيَنَّ عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ لاَ يُبَالِى الْمَرْءُ بِمَا أَخَذَ الْمَالَ ، أَمِنْ حَلاَلٍ أَمْ مِنْ حَرَامٍ
“akan tiba sesuatu era di mana manusia tidak lagi hirau dari mana mereka memperoleh harta, apakah dari usaha yang halal ataupun yang haram. ” (hr. bukhari nomor. 2083, dari abu hurairah).
tentu allah tidak meridhoi perihal ini, terlebih lagi allah murkai. kemudian gimana kiat supaya kita tidak gampang terjerumus dalam praktek riba? berikut sebagian kiatnya dilansir dari rumaysho. com, gimana kita wajib menjauhi riba,
kiat kesatu: berilmu dahulu saat sebelum membeli
dalam berperan, islam senantiasa mengarahkan berilmulah terlebih dulu. dalam permasalahan ibadah, islam mengarahkan perihal ini supaya amalan seorang tidak percuma. dalam permasalahan muamalah juga demikian. karna bila tidak diindahkan, malah dapat terjerumus dalam suatu yang diharamkan.
misalnya seseorang orang dagang, hendaklah dia mengerti seputar hukum jual beli. bila dia tidak mengertinya, dapat jadi dia memakan riba ataupun menikmati rizki dengan trik yang tidak halal. ‘ali bin abi tholib berkata,
مَنْ اتَّجَرَ قَبْلَ أَنْ يَتَفَقَّهَ ارْتَطَمَ فِي الرِّبَا ثُمَّ ارْتَطَمَ ثُمَّ ارْتَطَمَ
“barangsiapa yang berdagang tetapi belum mengerti ilmu agama, hingga ia tentu hendak terjerumus dalam riba, setelah itu ia hendak terjerumus ke dalamnya dan juga terus menerus terjerumus. ”
lihatlah pula apa kata ‘umar bin khottob radhiyallahu ‘anhu. dia mengatakan,
لَا يَتَّجِرْ فِي سُوقِنَا إلَّا مَنْ فَقِهَ أَكْلَ الرِّبَا
“janganlah seorang berdagang di pasar kami hingga ia mengerti betul menimpa seluk beluk riba. ” (amati mughnil muhtaj, 6: 310)
perihal di atas bukan cuma berlaku untuk penjual ataupun sang orang dagang, tetapi berlaku pula buat pembeli. pembeli juga wajib ketahui seluk beluk jual beli saat sebelum berperan.
baca pula: sudah jelas! rasulullah tidak sempat mengarahkan bersalaman sehabis shalat
sedikit sekali nasabah perkreditan rumah, mobil ataupun motor yang mengenali bagaimanakah hakekat sesungguhnya jual beli kredit yang mereka jalani. awal mulanya rumah tersebut ditawarkan oleh pihak a, tetapi urusan pelunasan nantinya di bank perkreditan. ini hakekatnya dapat jadi transaksi riba ataupun menjual benda yang belum dipunyai secara sempurna.
bila kita menilik transaksi tersebut, pihak perkreditan pada hakekatnya membagikan pinjaman kepada kita yang mau membeli rumah, kemudian mereka memohon kita mengembalikan pinjaman tadi secara berlebih.
sementara itu para ulama setuju, “setiap utang yang ditarik keuntungan, hingga itu merupakan riba”.
coba dari dini sang nasabah ataupun sang pembeli tadi mengenali penafsiran riba dan juga bermacam berbagai wujud riba. dan juga dikala ini butuh sekali tiap orang mendalami hakekat riba karna riba terus menjadi diakal - akali dengan nama yang nampak syar’i. minimun, banyaklah bertanya pada para ulama yang lebih berilmu sampai - sampai kita juga selamat dari riba hingga debu - debunya.
kiat kedua: mengenali bahaya riba
sehabis mengenali definisi riba dan juga bermacam wujudnya, mengenali bahaya riba hendak terus menjadi membikin seseorang muslim menjauhinya transaksi haram tersebut. karna dengan mengenali ancaman - ancaman riba, tentu dia enggan terjerumus dalam riba. nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
دِرْهَمُ رِبًا يَأْكُلُهُ الرَّجُلُ وَهُوَ يَعْلَمُ أَشَدُّ مِنْ سِتَّةِ وَثَلاَثِيْنَ زَنْيَةً
“satu dirham yang dimakan oleh seorang dari transaksi riba sebaliknya ia mengenali, lebih besar dosanya daripada melaksanakan perbuatan zina sebanyak 36 kali” (hr. ahmad 5: 225. syaikh angkatan laut (AL) albani berkata kalau hadits ini shahih sebagaimana dalam as silsilah ash shohihah nomor. 1033).
dalam hadits yang lain disebutkan,
الرِبَا ثَلاَثَةٌ وَسَبْعُوْنَ بَابًا أيْسَرُهَا مِثْلُ أَنْ يَنْكِحَ الرُّجُلُ أُمَّهُ وَإِنْ أَرْبَى الرِّبَا عِرْضُ الرَّجُلِ الْمُسْلِمِ
“riba itu terdapat 73 pintu (dosa). yang amat ringan merupakan misalnya dosa seorang yang menzinai bunda kandungnya seorang diri. sebaliknya riba yang amat besar merupakan apabila seorang melanggar kehormatan saudaranya. ” (hr. angkatan laut (AL) hakim dan juga angkatan laut (AL) baihaqi dalam syu’abul iman. syaikh angkatan laut (AL) albani berkata kalau hadits ini shahih dilihat dari jalan yang lain).
dosa riba bukan cuma berlaku untuk kreditur, pihak perkreditan ataupun bank, tetapi sang nasabah ataupun debitur pula memperoleh dosa. nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - آكِلَ الرِّبَا وَمُوكِلَهُ وَكَاتِبَهُ وَشَاهِدَيْهِ وَقَالَ هُمْ سَوَاءٌ
“rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat pemakan riba (rentenir) , orang yang menyerahkan riba (nasabah) , pencatat riba (sekretaris) dan juga 2 orang saksinya. ” dia berkata, “mereka seluruh itu sama (karna bersama melaksanakan yang haram) ” (hr. muslim nomor. 1598).
kiat ketiga: tidak bermudah - mudahan dalam berutang
islam mencerahkan supaya kita tidak sangat bermudah - mudahan buat berutang. orang yang berutang dan juga dia enggan melunasinya –padahal dia sanggup – begitu amat tercela.
dari ibnu ‘umar, rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ مَاتَ وَعَلَيْهِ دِينَارٌ أَوْ دِرْهَمٌ قُضِىَ مِنْ حَسَنَاتِهِ لَيْسَ ثَمَّ دِينَارٌ وَلاَ دِرْهَمٌ
“barangsiapa yang mati dalam kondisi masih mempunyai hutang satu dinar ataupun satu dirham, hingga hutang tersebut hendak dilunasi dengan kebaikannya (di hari kiamat nanti) karna di situ (di akhirat) tidak terdapat lagi dinar dan juga dirham” (hr. ibnu majah nomor. 2414. syaikh angkatan laut (AL) albani berkata kalau hadits ini shahih).
dari shuhaib angkatan laut (AL) khoir, rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَيُّمَا رَجُلٍ يَدَيَّنُ دَيْنًا وَهُوَ مُجْمِعٌ أَنْ لاَ يُوَفِّيَهُ إِيَّاهُ لَقِىَ اللَّهَ سَارِقًا
“siapa aja yang berhutang kemudian bernazar tidak ingin melunasinya, hingga ia hendak berjumpa allah (pada hari kiamat) dalam status bagaikan pencuri” (hr. ibnu majah nomor. 2410. syaikh angkatan laut (AL) albani berkata kalau hadits ini hasan shahih). berhutanglah kala butuh dan juga percaya sanggup melunasinya! karna kita juga tidak mengenali keadaan kita nantinya, apakah kita dapat melunasi kreditan kita.
kiat keempat: milikilah watak qona’ah
tidak terasa cukup, alias tidak mempunyai watak qona’ah, seperti itu yang membikin orang mau hidup mewah - mewahan. sementara itu penghasilannya biasa, tetapi karna mau serupa orang kaya yang mempunyai smart phone mahal, mobil elegan dan juga rumah layak istana, kesimpulannya jalur kreditlah yang ditempuh.
dan juga mayoritas kredit yang terdapat tidak jauh - jauh dari riba, terlebih lagi tercantum pula yang mengenakan sebutan syar’i sekali juga serupa murabahah. memakai hp biasa asalkan dapat berbicara, ataupun memakai motor yang benar lebih cocok buat kondisi jalur di negara kita yang tidak sangat lebar, ataupun hidup di rumah kontrakan, sesungguhnya merasa lebih nyaman dan juga selamat dari riba buat dikala ini.
cobalah kita belajar buat mempunyai watak qona’ah, senantiasa terasa cukup dengan rizki yang allah anugerahkan, hingga tentu kita tidak senantiasa memandang indahnya rumput di rumah orang sebelah karna halaman di rumah kita juga masih merasa sejuk.
dari abu hurairah, nabi muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَيْسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ الْعَرَضِ ، وَلَكِنَّ الْغِنَى غِنَى النَّفْسِ
“kaya tidaklah diukur dengan banyaknya kemewahan dunia. tetapi kaya (ghina’) merupakan hati yang senantiasa terasa cukup. ” (hr. bukhari nomor. 6446 dan juga muslim nomor. 1051). kata para ulama, “kaya hati merupakan terasa cukup pada seluruh yang engkau perlu. bila lebih dari itu dan juga terus engkau cari, hingga itu berarti tidaklah ghina (kaya hati) , tetapi malah fakir (hati yang miskin) ” (amati fathul bari, 11: 272).
baca pula: buat orangtua: jalani amalan ini supaya balita bebas dari zina seumur hidupnya
bila seseorang muslim mencermati orang di bawahnya dalam perihal dunia, itu juga hendak membikin dia terus menjadi bersyukur atas rizki allah dan juga hendak senantiasa terasa cukup. berubah halnya bila yang dia perhatikan senantiasa orang yang lebih dari pribadinya dalam permasalahan harta. nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
انْظُرُوا إِلَى مَنْ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَلاَ تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ فَهُوَ أَجْدَرُ أَنْ لاَ تَزْدَرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ
“pandanglah orang yang berposisi di bawahmu (dalam permasalahan harta dan juga dunia) dan juga janganlah engkau pandang orang yang berposisi di atasmu (dalam permasalahan ini). dengan demikian, perihal itu hendak membuat kamu tidak menyepelehkan nikmat allah padamu. ” (hr. muslim nomor. 2963).
orang yang mempunyai watak qona’ah begitu terpuji. dari ‘abdullah bin ‘amr bin angkatan laut (AL) ‘ash, rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
قَدْ أَفْلَحَ مَنْ أَسْلَمَ وَرُزِقَ كَفَافًا وَقَنَّعَهُ اللَّهُ بِمَا آتَاهُ
“sungguh amat beruntung orang yang telah masuk islam, dikasih rizki yang cukup dan juga allah menjadikannya watak qona’ah (terasa puas) dengan apa yang dikasih kepadanya” (hr. muslim nomor. 1054). nabi kita –shallallahu ‘alaihi wa sallam - seorang diri senantiasa meminta kepada allah supaya dianugerahkan watak qona’ah dalam do’anya,
اللَّهُمَّ إنِّي أسْألُكَ الهُدَى ، والتُّقَى ، والعَفَافَ ، والغِنَى
“allahumma inni as - alukal huda wat tuqo wal ‘afaf wal ghina” (ya allah, saya memohon pada - mu petunjuk, ketakwaan, dikasih watak ‘afaf –terhindar dari yang haram - dan juga watak ghina –selalu terasa cukup - ). ” (hr. muslim nomor. 2721).
kiat kelima: perbanyaklah do’a
kiat terakhir yang pula jangan terlupakan merupakan perbanyak do’a. karna kita dapat bebas dari yang haram, tentu aja dengan pertolongan allah tercantum dalam permasalahan riba. di antara do’a yang dapat kita panjatkan,
اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ فِعْلَ الْخَيْرَاتِ وَتَرْكَ الْمُنْكَرَاتِ
“allahumma inni as - aluka fi’lal khoiroot, wa tarkal munkaroot” (ya allah, saya meminta kepada - mu buat gampang melaksanakan bermacam kebajikan dan juga meninggalkan bermacam kemungkaran) (hr. tirmidzi nomor. 3233, dari ibnu ‘abbas. syaikh angkatan laut (AL) albani berkata kalau hadits ini shahih).
baca pula: terbangun malam hari merupakan trik allah hapuskan dosa kita cuma dengan dzikir ini
pula perbanyaklah do’a supaya dapat terbebas dari utang,
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْمَأْثَمِ وَالْمَغْرَمِ
“allahumma inni a’udzu bika minal ma’tsami wal maghrom” (ya allah, saya berlindung pada - mu dari dosa dan juga terlilit utang). dalam lanjutan hadits tersebut disebutkan kalau terdapat seorang yang bertanya kepada rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, mengapa dia banyak memohon proteksi dari utang. nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ الرَّجُلَ إِذَا غَرِمَ حَدَّثَ فَكَذَبَ، وَوَعَدَ فَأَخْلَفَ
“seseorang yang terlilit utang biasa hendak kerap berdusta bila berucap dan juga kala berjanji kerap diingkari” (hr. bukhari nomor. 832 dan juga muslim nomor. 589).
ya allah, berikanlah kepada kami watak qona’ah, dijauhkan dari yang haram, dan dijauhkan dari riba dan juga debu - debunya.
mudah - mudahan membagikan khasiat untuk pembaca seluruh. aamiin.
( sumber: http:// www. wajibbaca. com/2017/03/jangan-malu-terlihat-miskin-malulah. html )
Jangan Malu Terlihat Miskin, Malulah Kaya dengan Cara Riba
4/
5
Oleh
Unknown