Rabu, 05 Juli 2017

Benarkah Kunjungan Obama ke Jokowi Terkait Dengan Freeport?

Benarkah Kunjungan Obama ke Jokowi Terkait Dengan Freeport?



Baca Juga

Benarkah Kunjungan Obama ke Jokowi Terkait Dengan Freeport?

Beritaislamterbaru.org - BENARKAH PERTEMUAN JOKOWI-OBAMA TERKAIT URANIUM FREEPORT?

Hikmahanto mengatakan tidak ada agenda resmi, hal itu terlihat dari pakaian Obama yang releks mengenakan kaos, bahkan menelusuri sungai untuk rafting di Bali. Dia meyakinkan tidak ada pengaruh yang signifikan di AS dari kunjungan tersebut. Sesimpel itukah?

Resminya, Obama jadi pembicara kunci di Kongres Diaspora Internasional yang diselenggarakan Dino Pati Djalal dkk. Tapi fatsir yang berkembang bahwa Obama menjadi perantara tingkat tinggi buat PT Freeport ke Indonesia. Tafsir ini bukan tanpa alasan, seperti Bill Clinton jadi perantara Chevron ke Senegal.

Hal itu terkait dengan spekulasi perusahaan tambang Cina Zijin Mining Group Company Limited yang siap mengambil alih Freeport dari Amerika Serikat.

Jika informasi ini benar, sangat masuk akal jika Obama diterjunkan sebagai perantara tingkat tinggi, untuk mematahkan manuver Cina. Melalui mission impossibel liburan dan bernostalgia dengan becak, bajaj, dan bakso.

Beredarnya kabar mengenai kemungkinan perusahaan Cina mengambilalih kepemilikan PT Freeport Indonesia dari tangan Freeport McMoran Amerika Serikat semakin beralasan setelah Freport McMoran menjual saham mayoritasnya di tambang perunggu Tenke Fungurume di Republik Demokratik Kongo kepada Molybdenum Tiongkok senilai US$2,65 miliar (ekuivalen dengan Rp35,25 triliun).

Selain itu, Barrick Gold milik Aaron Regent yang juga tangan kanan Li Khai Shing dan Tambang di Tenke Fungurume di Republik Demokratik Kongo oleh Molybdenum Tiongkok, juga telah membeli saham kepemilikan Freeport yang beroperasi di Chili.

Sehingga, merebaknya kabar bahwa sebuah konsorsium Cina akan membeli kepemilikan saham PT Freeport Indonesia menjadi semakin memiliki sandaran historis mantan-mantan Presiden AS. Pada Februari 2017 lalu, Jaringan Pro Demokrasi sempat menaruh kekhawatiran terhadap kemungkinan Freeport Indonesia diambilalih oleh perusahaan Cina.

Kekhwatiran Jaringan Pro Demokrasi jika Cina berhasil merebut kepemilikan saham Freeport, Cina kemungkinan akan membawa para pekerjanya dari negeri Cina untuk mengisi seluruh struktur manajemen Freeport di semua tingkatan, mulai dari manajemen tingkat atas hingga menengah serta bawah.

Yang jelas, Freeport mengeruk keuntungan besar-besaran dari pertambangan di Indonesia, khususnya Papua. Para aparat intelijen ekonomi Cina pasti mengetahui bahwa pertambangan Indonesia benar-benar tambang emas bagi Freeport. Betapa Indonesia telah menyumbang sebesar 93,6 % penjualan emas Freeport selama ini. Dengan kata lain, Indonesia merupakan pertambangan emas terbesar bagi Freeport McMoran.

Pertambangan di Indonesia telah memberi sumbangan terhadap cadangan tembaga sebesar 29 miliar lbs (konversi pound ke kilogram) atau sebesar 28% dari total cadangan tembaga Freeport sebesar 103.5 miliar lbs di seluruh dunia. Namun Indonesia menyumbangkan sebesar Au 28.2 juta ozs (ounce) atau mencapai 98,9% dari cadangan emas Freeport di seluruh dunia sebesar Au 28,5 juta ozs.

Artinya, pertambangan Indonesia memang benar-benar merupakan tambang emas bagi Freeport. Nampaknya, fakta-fakta tersebut sudah berada dalam radar pengawasan dan pengkajian dari Zijin Mining Group Company Limited. Jika perusahaan Cina, yang tentunya juga atas persetujuan dan dukungan dari Konsorsium Cina, memang benar-benar serius merebut kepemil

http://ift.tt/2tNQLcP


Facebook Eka 
[http://ift.tt/2mXzrhY]

Related Posts

Benarkah Kunjungan Obama ke Jokowi Terkait Dengan Freeport?
4/ 5
Oleh