Baca Juga
Berikut 18 tingkatan manusia di akhirat bagi ibnu qayyim al - jauziah:
peringkat kesatu : ulul ‘azmi
peringkat paling tinggi di akhirat, ialah peringkat risalah.. mereka merupakan para nabi dan juga rasul. dengan perantaraan tangan mereka kebaikan dunia dan juga akhirat ini terwujud, karna mereka allah disembah dan juga ditaati. yang paling tinggi dari mereka merupakan nabi dan juga rasul ulul ‘azmi ialah nuh, ibrahim, musa, isa dan juga muhammad. allah berfirman “dia telah mensyariatkan kalian tentang agama apa yang telah diwasiatkan - nya kepada nuh dan juga apa yang telah kami wahyukan kepada ibrahim, musa dan juga isa” (qs asy syura: 13) kelima rasul di atas merupakan penunggu susunan amat atas dan juga syafaat berbalik pada mereka sampai mereka menyerahkannya kepada penutup para rasul yang amat mulia, ialah nabi muhammad.
peringkat kedua : nabi dan juga rasul
ialah para rasul dan juga nabi yang berjumlah 25 yang disebutkan dalam (AL) qur’an tidak hanya para ulul ‘azmi. mereka merupakan adam, idris, hud, luth, shalih, ismail, ishaq, ya’qub, yusuf, ayyub, syuaib, harun, yunus, dzulkifli, ilyas, ilyasa, daud, sulaiman, zakaria dan juga yahya. tingkatan mereka setimpal dengan peringkat dan juga keutamaan mereka tiap - tiap.
peringkat ketiga : para nabi yang tidak tercantum dalam (AL) qur’an
mereka tidak diutus kepada umatnya tiap - tiap, tetapi mereka mempunyai rubuwwah (kenabian) dan juga tidak mempunyai risalah. allah mengistimewakan mereka dengan membagikan wahyu dan juga mengutus para malaikat - nya kepada mereka. jumlah mereka menggapai ratusan ribu lebih sebagaimana hadits dari abu dzar.
peringkat keempat : pewaris para rasul dan juga pengganti mereka di tiap - tiap umatnya
merekalah yg menegakkan berulang ajaran para rasul : dalam ilmu dan juga amal, dan juga mengajak manusia kepada allah setimpal dengan petunjuk dan juga manhaj syariatnya. inilah peringkat tersadu sehabis peringkat para nabi dan juga rasul. seperti itu peringkat shiddiqiyah, allah berfirman : “dan barangsiapa yang mentaati allah dan juga rasulnya, mereka itu hendak bersama - sama dengan orang - orang yang dianugerahi nikmat oleh allah, ialah : nabi - nabi, para shiddiqin, orang - orag yang mati syahid dan juga orang - orang yg shalih. dan juga mereka seperti itu sahabat yang sebaik - baiknya (qs an nisaa ay 69).
pada ayat di atas, peringkat shiddiqiyah disandingkan dengan peringkat nubuwwah. shiddiqiyah merupakan ulama rabbani yang mempunyai ilmu mendalam, jadi mediator antara rasul dengan umatnya, mereka merupakan pengganti rasul, wali rasul, partai rasul, orang - orang opsi rasul, penjaga rasul dan juga kelompok yang dipastikan senantiasa berposisi dalam kebenaran. penentang dan juga penolak ajakan mereka tidaka hendak mampu memadharatkan mereka sedikitpun sampai dating keputusan allah kepada mereka (siapa lagi bila bukan para teman - temannya yg mulia? )
peringkat kelima : para pemimpin yang adil
karna mereka ekspedisi manusia jadi nyaman, dunia jadi tentram, orang lemah memperoleh pertolongan, orang dzalim hendak terhina, orang cemas terasa nyaman, hukum allah ditegakkan, kehancuran dimusnahkan, mereka menyuruh yang ma’ruf dan juga menghindari yang munkar, sunnah ditegakkan dan juga bid’ah dihancurkan. buat mereka mimbar - mimbar dari sinar di sebelah tangan kanan ar rahman yang dipasang pada hari kiamat. rasulullah bersabda, “sesungguhnya orang - orang yang adil berposisi di atas mimbar - mimbar dari sinar pada hari kiamat di sebelah kanan ar rahman, dan juga kedua tangan - nya merupakan kanan. ialah mereka yang adil dalam pemerintahannya, keluarganya dan juga jabatan yang diamanahkan kepada mereka. ” (hr. muslim)
mereka merupakan salah satu dari 7 kalangan yang hendak memperoleh naungan pada hari kiamat. sebagaimana di dunia mereka menaungi rakyatnya dengan keadilan, hingga di akhirat allah juga menaunginya dengan keadilan dan juga rahmat - nya.
peringkat keenam : mujahidin yang berjihad di jalur allah
mereka merupakan para tentara allah yang menegakkan agama - nya, menghancurkan musuh - musuhnya dan juga melindungi kehormatan islam. mereka hendak menemukan limpahan pahala dari tiap orang yang dilindunginya, dengan jihadnya hingga orang - orang mampu beribadah dengan tenang.
para mujahidin memperoleh keutamaan yang besar diakibatkan beratnya beban yang wajib mereka pikul. begitu dikala mereka berjihad, banyak diantara mereka yang meninggalkan kesenangan dunia mereka, harta mereka, istri dan juga kanak - kanak mereka. medan jihad itu seorang diri menggambarkan tempat yang susah dan juga tidak mengenakkan, ekspedisi yang amat melelahkan, diterpa dengan cuaca panas menusuk, dingin yang menggigil, ditambah dengan musuh yang menakutkan, kelebatan pedang, desingan peluru, cabikan dan juga tusukan tombak dan juga banyak lagi atmosfer menegangkan, sampai medan ini cuma ditempati oleh mereka betul - betul mempunyai azam dan juga iman yang besar.
dalam (AL) qur’an dan juga sunnah, banyak disebutkan tentang keutamaan dan juga keistimewaan mereka, terlebih mereka yang telah mencurahkan harta dan juga jiwa mereka sampai gugur dikala melawan musuh - musuhnya. allah menjanjikan kalau mereka hendak memperoleh 100 derajat di surga, jarak antara satu derajat dengan derajat yang lain serupa langit dan juga bumi, mereka hendak dinikahkan dengan 72 bidadari, disematkan mahkota dari mutiara yaquth, diselamatkan dari fitnah kubur, pahalanya terus mengalir hingga kiamat, diampuni dosanya semenjak tetesan darah kesatu, mampu membagikan syafa’at kepada 70 kerabatnya dan juga masuk surga tanpa hisab.
peran orang yang berjihad lebih besar dari yang lain, terlebih lagi lebih besar dari orang yang membagikan jamuan minuman kepada jemaah haji dan juga mengurus masjidil haram, mereka lebih besar secara absolut dari para qa’idin (orang yang duduk dan juga tidak berangkat berjihad tanpa udzur).
untuk para mujahidin, tiap gerakan dan juga perbuatan mereka hendak bernilai pahala. allah berfirman, “yang demikian itu yakni karna mereka tidak ditimpa kehausan, kepayahan dan juga kelaparan pada jalur allah, dan juga tidak (pula) tiba sesuatu tempat yang membangkitkan amarah untuk orang - orang kafir, dan juga tidak menimpakan sesuatu musibah kepada musuh, melainkan dituliskanlah untuk mereka dengan yang demikian itu sesuatu amal shaleh. sebetulnya allah tidak menyia - nyiakan pahala orang - orang yang berbuat baik dan juga mereka tidak menafkahkan sesuatu nafkah yang kecil dan juga tidak (pula) yang besar dan juga tidak melintasi sesuatu lembah, melainkan dituliskan untuk mereka (mal shaleh pula) , karna allah hendak berikan balasan kepada mereka (dengan balasan) yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (q. s. at taubah : 120)
peringkat ketujuh : ahlul itsar
mereka merupakan orang - orang yang tetap mendahulukan kepentingan teman , bershadakah dan juga berlaku baik kepada manusia setimpal dengan kebutuhan dan juga kemaslahatan orang - orang yang dibantunya. mereka adlah orang - orang amat berguna untuk manusia yang lain. dalam berinfak, mereka melaksanakannya di waktu siang dan juga malan, pagi dan juga petang, di waktu sulit ataupun kecil, di dikala sembunyi - sembunyi ataupun terang - terangan. mereka tidak sempat mengungkit pemberian mereka, ataupun melaksanakan suatu yang mampu menghapuskannya.
mereka adlah orang - orang yang bersabar di dikala kaya, ialah dengan tidak membelanjakannya pada mayoritas masalah yang mubah, dan juga berlagak itsar di dikala membvutuhkan, ialah dengan lebih mengutamakan saudaranya dari pribadinya seorang diri.
allah berfirman, “orang - orang yang menafkahkan hartanya di malam dan juga siang hari, secara sembunyi - sembunyi dan juga terang - terangan, hingga mereka menemukan pahala di sisi tuhannya. tidak terdapat kekhawatiran terhadap mereka dan juga tidak (pula) mereka bersedih hati. (angkatan laut (AL) baqarah: 274)
peringkat kedelapan : orang - orang yang allah swt bukakan pintu - pintu kebaikan yang banyak
mereka merupakan orang yang disamping mengerjakan shalat, puasa, haji, tilawah, i’tikaf, dzikir dll. mereka pula amat sungguh - sungguh dalam tingkatkan novel catatan amal perbuatan mereka, serupa amal jariyah yang hendak terus mengalir kepadanya meski dia telah berulang ke sisi allah azza wa jalla.
peringkat kesembilan : ahlul najat
mereka merupakan orang - orang yang cuma sebatas mengerjakan perintah yang harus dari allah swt. dan juga meninggalkan larangan - larangan allah swt.
mereka jadi selamat karna allah hendak menghapus kesalahan dan juga dosa - dosa kecil mereka diakibatkan amalan fardhu yang dikerjakan, dan juga dia tidak mengerjakan dosa besar. allah berfirman, “jika kalian menghindari dosa - dosa besar diantara dosa - dosa yang dilarang kalian mengerjakannya, tentu kami menghapus kesalahan - kesalahanmu (dosa - dosamu yang kecil) dan juga kami masukkan kalian ke tempat yang mulia (syurga). ” qs an nisa: 31
peringkat kesepuluh : orang yang memperoleh karunia taubat dari allah swt saat sebelum kematiannya
mereka merupakan orang - orang yang telah menzalimi diri dengan dosa - dosa besar tetapi mereka menutup kehidupannya dengan taubatan nashuha. qs maryam : 60
peringkat kesebelas : orang yang sekali waktu berbuat kebaikan, tetapi di waktu yang lain berbuat kejahatan.
mereka merupakan orang - orang yang belum pernah bertaubat dari dosa dan juga kemaksiatan yang diperbuatnya, hendak namun sehabis ditimbang dosanya lebih ringan dari dari amal kebaikannya sampai - sampai allah swt memasukkannya ke surga.
timbangan pada hari itu yakni kebenaran (keadilan) , barangsiapa berat timbangan kebaikannya, hingga seperti itu orang - orang yang beruntung. dan juga siapa yang ringan timbangannya kebaikannya, hingga seperti itu orang - orang yang merugikan pribadinya seorang diri, diakibatkan mereka senantiasa mengingkari ayat - ayat kami. qs (AL) a’raaf : 8 - 9
peringkat kedua belas : orang amal kebaikannya berimbang dengan keburukannya
mereka merupakan orang yangterakhir masuk surga dari kelompok yang tidak api neraka, sepanjang penantianmereka berposisi di (AL) a’raaf (antara surga dan juga neraka).
“dan diantara keduanya (penghui syurga dan juga neraka) terdapat batasan dan juga di atas a’raf itu terdapat orang - orang yang kenali masing - maing dari 2 kalangan itu dengan isyarat mereka. dan juga mereka menyeru penduduk syurga: “salamun ‘alaikum”. mereka belum lagi memasukinya. dan juga apabila pemikiran mereka dialihkan ke arah penunggu neraka, mereka berkat: “ya tuhan kalian, janganlah engkau tempatkan kami bersama - sama orang - orang yang zalim itu. ” qs (AL) a’raaf : 46 - 47.
peringkat ketiga belas : kelompok yang penuh dengan kemaksiatan dan juga amat ringan timbangan amal kebaikannya
mereka merupakan orang yang hendak masuk surga tetapi wajib merasakan adzab neraka diakibatkan kemaksiatan mereka yang amat banyak, setelah itu merekamendapatkan syafa’at dari nabi muhammad saw dan juga masuk ke dalam surga.
peringkat keempat belas : kelompok manusia yang tidak mempunyai keimanan, tidak pula ketaatan, tidakkemaksiatan dan juga tidak pula amal shalih
mereka merupakan orang edan, yang tidak hingga dakwah kepada mereka, orang tuli dan juga kanak - kanak orang musyrik yang wafat waktu kecil.
terhadap kelompok ini, para ulama berubah komentar tentang nasib sewaktu kecil. tentang balita orang islam, mereka setuju kalau dia hendak masuk surga. sebagaimana firman allah, “dan orang2 yang beriman dan juga yang anak cucu mereka menjajaki mereka dalam keimanan. kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan juga kami tiada kurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. masing - masing manusia terpaut dengan apa yang dikerjakannya. (qs ath thur: 21). lagi peran balita orang kafir, mereka berubah komentar sampai terdapat 8 komentar. tetapi, bagi komentar yang amat shahih yang mewakili dan juga mampu mengakomodir segala dalil - dalil yang terdapat merupakan komentar terakhir yang melaporkan kalau mereka nanti hendak diuji lagi pada hari kiamat. bila orang tersebut sukses dalam tes, hingga mereka hendak masuk surga, dan juga bila kandas hendak masuk neraka.
di antara hadist yang dipakai hujjah oleh ibnu qayyim dalam permasalahan ini merupakan sabda nabi yang berbuny: “ada 4 ornag yang mengajukan keluhan kepada allah pada hari kiamat: orang tuli yang tidak dapat mendengar whatever, orang lanjut umur, orang bodoh dan juga orang wafat di masa fatrah (masa vakum antara 2 rasul). orang tuli mengatakan, “wahai rabb - ku, begitu islam telah tiba, tetapi saya tidak mampu mendengar sedikit juga tentangnya. ” orang bodoh mengatakan, wahai rabb - ku, begitu islam telah tiba, tetapi kanak - kanak kecil melempariku dengan kotoran binatang”. orang lanjut umur mengatakan, “wahai rabb - ku, begitu islam telah tiba, tetapi saya tidak mampu memikirkannya. ” lagi orang yang wafat di masa fatrah mengatakan, “wahai rabbku, tidak terdapat utusan yang tiba kepada kami. “lalu allah mengambil sumpah mereka buat taat kepada - nya. sehabis itu allah mengutus malaikat kepada mereka dan juga menyuruh mereka masuk neraka. demi dzat yang jiwaku yang berposisi di tangan - nya, bila mereka masuk ke dalam neraka tersebut, hingga neraka tersebut jadi sejuk dan juga menyelamatkan. (hr ahmad dan juga ibnu hiban dengan sanad shahih).
hukum di atas pula berlaku untuk balita orang kafir yang wafat. dengan demikian jelaslah peran mereka nanti di akherat. ada juga orang edan yang sudah sempat berakal, hingga hukum mereka merupakan hukum saat sebelum mereka edan, bila tercantum seseorang muslim, hingga peran sebagaimana tingkatan - tingkatan di atas.
peringkat kelima belas hingga dengan kedelapan belas : orang munafik zindik, pemimpin kafir, para pengikut kekafiran, kalangan jin yang kafir
mereka merupakan makhluk yang kekal didalam neraka allah swt, karna keingkaran mereka dan juga penolakan mereka terhadap agama allah swt. qs (AL) a’raaf : 38, (AL) baqarah : 166 - 167, (AL) hadid : 13 - 14
mudah - mudahan informasi ini berguna untuk pembaca
( sumber: https:// 9trendingtopic. blogspot. com/2017/05/inilah-18-tingkatan-manusia-di-akhirat. html )
peringkat kesatu : ulul ‘azmi
peringkat paling tinggi di akhirat, ialah peringkat risalah.. mereka merupakan para nabi dan juga rasul. dengan perantaraan tangan mereka kebaikan dunia dan juga akhirat ini terwujud, karna mereka allah disembah dan juga ditaati. yang paling tinggi dari mereka merupakan nabi dan juga rasul ulul ‘azmi ialah nuh, ibrahim, musa, isa dan juga muhammad. allah berfirman “dia telah mensyariatkan kalian tentang agama apa yang telah diwasiatkan - nya kepada nuh dan juga apa yang telah kami wahyukan kepada ibrahim, musa dan juga isa” (qs asy syura: 13) kelima rasul di atas merupakan penunggu susunan amat atas dan juga syafaat berbalik pada mereka sampai mereka menyerahkannya kepada penutup para rasul yang amat mulia, ialah nabi muhammad.
peringkat kedua : nabi dan juga rasul
ialah para rasul dan juga nabi yang berjumlah 25 yang disebutkan dalam (AL) qur’an tidak hanya para ulul ‘azmi. mereka merupakan adam, idris, hud, luth, shalih, ismail, ishaq, ya’qub, yusuf, ayyub, syuaib, harun, yunus, dzulkifli, ilyas, ilyasa, daud, sulaiman, zakaria dan juga yahya. tingkatan mereka setimpal dengan peringkat dan juga keutamaan mereka tiap - tiap.
peringkat ketiga : para nabi yang tidak tercantum dalam (AL) qur’an
mereka tidak diutus kepada umatnya tiap - tiap, tetapi mereka mempunyai rubuwwah (kenabian) dan juga tidak mempunyai risalah. allah mengistimewakan mereka dengan membagikan wahyu dan juga mengutus para malaikat - nya kepada mereka. jumlah mereka menggapai ratusan ribu lebih sebagaimana hadits dari abu dzar.
peringkat keempat : pewaris para rasul dan juga pengganti mereka di tiap - tiap umatnya
merekalah yg menegakkan berulang ajaran para rasul : dalam ilmu dan juga amal, dan juga mengajak manusia kepada allah setimpal dengan petunjuk dan juga manhaj syariatnya. inilah peringkat tersadu sehabis peringkat para nabi dan juga rasul. seperti itu peringkat shiddiqiyah, allah berfirman : “dan barangsiapa yang mentaati allah dan juga rasulnya, mereka itu hendak bersama - sama dengan orang - orang yang dianugerahi nikmat oleh allah, ialah : nabi - nabi, para shiddiqin, orang - orag yang mati syahid dan juga orang - orang yg shalih. dan juga mereka seperti itu sahabat yang sebaik - baiknya (qs an nisaa ay 69).
pada ayat di atas, peringkat shiddiqiyah disandingkan dengan peringkat nubuwwah. shiddiqiyah merupakan ulama rabbani yang mempunyai ilmu mendalam, jadi mediator antara rasul dengan umatnya, mereka merupakan pengganti rasul, wali rasul, partai rasul, orang - orang opsi rasul, penjaga rasul dan juga kelompok yang dipastikan senantiasa berposisi dalam kebenaran. penentang dan juga penolak ajakan mereka tidaka hendak mampu memadharatkan mereka sedikitpun sampai dating keputusan allah kepada mereka (siapa lagi bila bukan para teman - temannya yg mulia? )
peringkat kelima : para pemimpin yang adil
karna mereka ekspedisi manusia jadi nyaman, dunia jadi tentram, orang lemah memperoleh pertolongan, orang dzalim hendak terhina, orang cemas terasa nyaman, hukum allah ditegakkan, kehancuran dimusnahkan, mereka menyuruh yang ma’ruf dan juga menghindari yang munkar, sunnah ditegakkan dan juga bid’ah dihancurkan. buat mereka mimbar - mimbar dari sinar di sebelah tangan kanan ar rahman yang dipasang pada hari kiamat. rasulullah bersabda, “sesungguhnya orang - orang yang adil berposisi di atas mimbar - mimbar dari sinar pada hari kiamat di sebelah kanan ar rahman, dan juga kedua tangan - nya merupakan kanan. ialah mereka yang adil dalam pemerintahannya, keluarganya dan juga jabatan yang diamanahkan kepada mereka. ” (hr. muslim)
mereka merupakan salah satu dari 7 kalangan yang hendak memperoleh naungan pada hari kiamat. sebagaimana di dunia mereka menaungi rakyatnya dengan keadilan, hingga di akhirat allah juga menaunginya dengan keadilan dan juga rahmat - nya.
peringkat keenam : mujahidin yang berjihad di jalur allah
mereka merupakan para tentara allah yang menegakkan agama - nya, menghancurkan musuh - musuhnya dan juga melindungi kehormatan islam. mereka hendak menemukan limpahan pahala dari tiap orang yang dilindunginya, dengan jihadnya hingga orang - orang mampu beribadah dengan tenang.
para mujahidin memperoleh keutamaan yang besar diakibatkan beratnya beban yang wajib mereka pikul. begitu dikala mereka berjihad, banyak diantara mereka yang meninggalkan kesenangan dunia mereka, harta mereka, istri dan juga kanak - kanak mereka. medan jihad itu seorang diri menggambarkan tempat yang susah dan juga tidak mengenakkan, ekspedisi yang amat melelahkan, diterpa dengan cuaca panas menusuk, dingin yang menggigil, ditambah dengan musuh yang menakutkan, kelebatan pedang, desingan peluru, cabikan dan juga tusukan tombak dan juga banyak lagi atmosfer menegangkan, sampai medan ini cuma ditempati oleh mereka betul - betul mempunyai azam dan juga iman yang besar.
dalam (AL) qur’an dan juga sunnah, banyak disebutkan tentang keutamaan dan juga keistimewaan mereka, terlebih mereka yang telah mencurahkan harta dan juga jiwa mereka sampai gugur dikala melawan musuh - musuhnya. allah menjanjikan kalau mereka hendak memperoleh 100 derajat di surga, jarak antara satu derajat dengan derajat yang lain serupa langit dan juga bumi, mereka hendak dinikahkan dengan 72 bidadari, disematkan mahkota dari mutiara yaquth, diselamatkan dari fitnah kubur, pahalanya terus mengalir hingga kiamat, diampuni dosanya semenjak tetesan darah kesatu, mampu membagikan syafa’at kepada 70 kerabatnya dan juga masuk surga tanpa hisab.
peran orang yang berjihad lebih besar dari yang lain, terlebih lagi lebih besar dari orang yang membagikan jamuan minuman kepada jemaah haji dan juga mengurus masjidil haram, mereka lebih besar secara absolut dari para qa’idin (orang yang duduk dan juga tidak berangkat berjihad tanpa udzur).
untuk para mujahidin, tiap gerakan dan juga perbuatan mereka hendak bernilai pahala. allah berfirman, “yang demikian itu yakni karna mereka tidak ditimpa kehausan, kepayahan dan juga kelaparan pada jalur allah, dan juga tidak (pula) tiba sesuatu tempat yang membangkitkan amarah untuk orang - orang kafir, dan juga tidak menimpakan sesuatu musibah kepada musuh, melainkan dituliskanlah untuk mereka dengan yang demikian itu sesuatu amal shaleh. sebetulnya allah tidak menyia - nyiakan pahala orang - orang yang berbuat baik dan juga mereka tidak menafkahkan sesuatu nafkah yang kecil dan juga tidak (pula) yang besar dan juga tidak melintasi sesuatu lembah, melainkan dituliskan untuk mereka (mal shaleh pula) , karna allah hendak berikan balasan kepada mereka (dengan balasan) yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (q. s. at taubah : 120)
peringkat ketujuh : ahlul itsar
mereka merupakan orang - orang yang tetap mendahulukan kepentingan teman , bershadakah dan juga berlaku baik kepada manusia setimpal dengan kebutuhan dan juga kemaslahatan orang - orang yang dibantunya. mereka adlah orang - orang amat berguna untuk manusia yang lain. dalam berinfak, mereka melaksanakannya di waktu siang dan juga malan, pagi dan juga petang, di waktu sulit ataupun kecil, di dikala sembunyi - sembunyi ataupun terang - terangan. mereka tidak sempat mengungkit pemberian mereka, ataupun melaksanakan suatu yang mampu menghapuskannya.
mereka adlah orang - orang yang bersabar di dikala kaya, ialah dengan tidak membelanjakannya pada mayoritas masalah yang mubah, dan juga berlagak itsar di dikala membvutuhkan, ialah dengan lebih mengutamakan saudaranya dari pribadinya seorang diri.
allah berfirman, “orang - orang yang menafkahkan hartanya di malam dan juga siang hari, secara sembunyi - sembunyi dan juga terang - terangan, hingga mereka menemukan pahala di sisi tuhannya. tidak terdapat kekhawatiran terhadap mereka dan juga tidak (pula) mereka bersedih hati. (angkatan laut (AL) baqarah: 274)
peringkat kedelapan : orang - orang yang allah swt bukakan pintu - pintu kebaikan yang banyak
mereka merupakan orang yang disamping mengerjakan shalat, puasa, haji, tilawah, i’tikaf, dzikir dll. mereka pula amat sungguh - sungguh dalam tingkatkan novel catatan amal perbuatan mereka, serupa amal jariyah yang hendak terus mengalir kepadanya meski dia telah berulang ke sisi allah azza wa jalla.
peringkat kesembilan : ahlul najat
mereka merupakan orang - orang yang cuma sebatas mengerjakan perintah yang harus dari allah swt. dan juga meninggalkan larangan - larangan allah swt.
mereka jadi selamat karna allah hendak menghapus kesalahan dan juga dosa - dosa kecil mereka diakibatkan amalan fardhu yang dikerjakan, dan juga dia tidak mengerjakan dosa besar. allah berfirman, “jika kalian menghindari dosa - dosa besar diantara dosa - dosa yang dilarang kalian mengerjakannya, tentu kami menghapus kesalahan - kesalahanmu (dosa - dosamu yang kecil) dan juga kami masukkan kalian ke tempat yang mulia (syurga). ” qs an nisa: 31
peringkat kesepuluh : orang yang memperoleh karunia taubat dari allah swt saat sebelum kematiannya
mereka merupakan orang - orang yang telah menzalimi diri dengan dosa - dosa besar tetapi mereka menutup kehidupannya dengan taubatan nashuha. qs maryam : 60
peringkat kesebelas : orang yang sekali waktu berbuat kebaikan, tetapi di waktu yang lain berbuat kejahatan.
mereka merupakan orang - orang yang belum pernah bertaubat dari dosa dan juga kemaksiatan yang diperbuatnya, hendak namun sehabis ditimbang dosanya lebih ringan dari dari amal kebaikannya sampai - sampai allah swt memasukkannya ke surga.
timbangan pada hari itu yakni kebenaran (keadilan) , barangsiapa berat timbangan kebaikannya, hingga seperti itu orang - orang yang beruntung. dan juga siapa yang ringan timbangannya kebaikannya, hingga seperti itu orang - orang yang merugikan pribadinya seorang diri, diakibatkan mereka senantiasa mengingkari ayat - ayat kami. qs (AL) a’raaf : 8 - 9
peringkat kedua belas : orang amal kebaikannya berimbang dengan keburukannya
mereka merupakan orang yangterakhir masuk surga dari kelompok yang tidak api neraka, sepanjang penantianmereka berposisi di (AL) a’raaf (antara surga dan juga neraka).
“dan diantara keduanya (penghui syurga dan juga neraka) terdapat batasan dan juga di atas a’raf itu terdapat orang - orang yang kenali masing - maing dari 2 kalangan itu dengan isyarat mereka. dan juga mereka menyeru penduduk syurga: “salamun ‘alaikum”. mereka belum lagi memasukinya. dan juga apabila pemikiran mereka dialihkan ke arah penunggu neraka, mereka berkat: “ya tuhan kalian, janganlah engkau tempatkan kami bersama - sama orang - orang yang zalim itu. ” qs (AL) a’raaf : 46 - 47.
peringkat ketiga belas : kelompok yang penuh dengan kemaksiatan dan juga amat ringan timbangan amal kebaikannya
mereka merupakan orang yang hendak masuk surga tetapi wajib merasakan adzab neraka diakibatkan kemaksiatan mereka yang amat banyak, setelah itu merekamendapatkan syafa’at dari nabi muhammad saw dan juga masuk ke dalam surga.
peringkat keempat belas : kelompok manusia yang tidak mempunyai keimanan, tidak pula ketaatan, tidakkemaksiatan dan juga tidak pula amal shalih
mereka merupakan orang edan, yang tidak hingga dakwah kepada mereka, orang tuli dan juga kanak - kanak orang musyrik yang wafat waktu kecil.
terhadap kelompok ini, para ulama berubah komentar tentang nasib sewaktu kecil. tentang balita orang islam, mereka setuju kalau dia hendak masuk surga. sebagaimana firman allah, “dan orang2 yang beriman dan juga yang anak cucu mereka menjajaki mereka dalam keimanan. kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan juga kami tiada kurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. masing - masing manusia terpaut dengan apa yang dikerjakannya. (qs ath thur: 21). lagi peran balita orang kafir, mereka berubah komentar sampai terdapat 8 komentar. tetapi, bagi komentar yang amat shahih yang mewakili dan juga mampu mengakomodir segala dalil - dalil yang terdapat merupakan komentar terakhir yang melaporkan kalau mereka nanti hendak diuji lagi pada hari kiamat. bila orang tersebut sukses dalam tes, hingga mereka hendak masuk surga, dan juga bila kandas hendak masuk neraka.
di antara hadist yang dipakai hujjah oleh ibnu qayyim dalam permasalahan ini merupakan sabda nabi yang berbuny: “ada 4 ornag yang mengajukan keluhan kepada allah pada hari kiamat: orang tuli yang tidak dapat mendengar whatever, orang lanjut umur, orang bodoh dan juga orang wafat di masa fatrah (masa vakum antara 2 rasul). orang tuli mengatakan, “wahai rabb - ku, begitu islam telah tiba, tetapi saya tidak mampu mendengar sedikit juga tentangnya. ” orang bodoh mengatakan, wahai rabb - ku, begitu islam telah tiba, tetapi kanak - kanak kecil melempariku dengan kotoran binatang”. orang lanjut umur mengatakan, “wahai rabb - ku, begitu islam telah tiba, tetapi saya tidak mampu memikirkannya. ” lagi orang yang wafat di masa fatrah mengatakan, “wahai rabbku, tidak terdapat utusan yang tiba kepada kami. “lalu allah mengambil sumpah mereka buat taat kepada - nya. sehabis itu allah mengutus malaikat kepada mereka dan juga menyuruh mereka masuk neraka. demi dzat yang jiwaku yang berposisi di tangan - nya, bila mereka masuk ke dalam neraka tersebut, hingga neraka tersebut jadi sejuk dan juga menyelamatkan. (hr ahmad dan juga ibnu hiban dengan sanad shahih).
hukum di atas pula berlaku untuk balita orang kafir yang wafat. dengan demikian jelaslah peran mereka nanti di akherat. ada juga orang edan yang sudah sempat berakal, hingga hukum mereka merupakan hukum saat sebelum mereka edan, bila tercantum seseorang muslim, hingga peran sebagaimana tingkatan - tingkatan di atas.
peringkat kelima belas hingga dengan kedelapan belas : orang munafik zindik, pemimpin kafir, para pengikut kekafiran, kalangan jin yang kafir
mereka merupakan makhluk yang kekal didalam neraka allah swt, karna keingkaran mereka dan juga penolakan mereka terhadap agama allah swt. qs (AL) a’raaf : 38, (AL) baqarah : 166 - 167, (AL) hadid : 13 - 14
mudah - mudahan informasi ini berguna untuk pembaca
( sumber: https:// 9trendingtopic. blogspot. com/2017/05/inilah-18-tingkatan-manusia-di-akhirat. html )
Inilah 18 Tingkatan Manusia di Akhirat!! Naudzubillah Min Dzalik,.. Semoga Kita Tidak Tergolong Pada Nomor 15-18...
4/
5
Oleh
Unknown