Baca Juga
Seseorang laki - laki, sesuatu hari memperoleh pesan pendek dari temannya. isi pesan tersebut melaporkan kalau ina temannya memerlukan duit sebesar 15 juta. laki - laki ini terasa tidak sempat dekat dengan ina dari dahulu hingga saat ini, dan juga cuma sebatas tahu aja.
laki - laki itu juga kesimpulannya, membalas pesan tersebut.
“tunggu sebentar ya, saya hendak meneleponmu nanti. ” tulis laki - laki tersebut.
sampai satu minggu setelah itu laki - laki ini dan juga ina temannya berjumpa di suatu kafe dengan tujuan membagikan duit tersebut.
ina : “aku bener - bener gak nyangka bahwa kalian yang kesimpulannya ingin minjemin saya uang sebanyak itu. ”
laki - laki : (dengan penuh kebimbangan) “maksudnya emangnya mengapa ya? ”
ina : “waktu itu, saya udah coba hubungin 9 sahabat saya yang saya anggap deket buat pinjam uang 15 juta ini. tetapi kalian ketahui, yang terjalin merupakan mereka seluruh menolakku. kalian itu orang ke - 10 yang saya mendatangi. saya ketahui kita gak sempat dekat dan juga kala saya mutusin buat minjam uang dari kalian juga, saya pernah berpikir kalau ini gak bisa jadi banget. dan juga nyatanya amati, saya malah duduk berdua disini bareng kalian. dari peristiwa ini, saya belajar kalau nyatanya sahabat dekatku tidak sebanyak yang saya kira. nyatanya saya itu sepanjang ini cukup kesepian. ”
mendengar cerita ina, laki - laki ini juga mulai berfikir tentang sahabat yang ia anggap dekat. apakah sama serupa sahabat ina ataukah tidak? apakah mereka bergaul dengan tulus? dan juga siap menolong laki - laki ini dikala suka ataupun sulit.
laki - laki ini juga memutuskan buat menelepon ina dan juga memberitahukan niatnya buat meminjam duit kepada temannya, dengan iktikad mau mengenali sahabat mana yang ingin menolong dikala sulit. tetapi, ina menegaskan dan juga meyakinkan kepada laki - laki ini cemas nantinya sakit hati karna perilaku temannya itu.
laki - laki ini juga senantiasa bersikeras, ia mengumpulkan catatan ke - 9 temannya dan juga menyusunkan mereka dari yang amat dekat sampai yang tidak dekat. ke - 9 temannya ini tercantum dalam kalangan yang cukup kaya, sampai - sampai bila laki - laki ini hendak meminjam duit dari mereka, harusnya itu tidaklah permasalahan yang cukup gede buat mereka.
dan juga 9 sahabat laki - laki ini tidaklah sahabat kerjanya, jadi mereka betul - betul sahabat yang hendak ia ajak buat keluar makan, minum dan juga main kala saya lagi bosan.
laki - laki ini juga mengirimkan sms ke seluruh temannya yang sudah terdaftar tadi, dengan isi yang kurang lebih serupa ini;
“belakangan ini saya seketika terdapat permasalahan yang cukup parah, boleh gak ya saya pinjem duitmu sedangkan? hampir 10 juta. saya janji saya bakalan balikkin bulan depan. saya ketahui ini agak terburu - buru tetapi bahwa kalian memiliki waktu, tolong telepon saya sebentar ataupun balas saja sms - ku ini. ”
dan juga pada dalilnya, laki - laki ini juga menerima 7 balasan sms dan juga 2 panggilan masuk sebagian dikala sehabis saya mengirimkan sms tersebut.
t1: “aduh, sorry banget nih, saya baru - baru pula lagi terdapat permasalahan nih. beneran sorry banget gak dapat minjemin. kalian coba tanyain yang lain saja, sapa ketahui mereka dapat bantuin. ”
t2: “sorry banget nih, bulan kemudian pamanku baru saja minjem duitku, bisa jadi bahwa bulan depan kalian masih perlu, saya baru dapat pinjemin. ”
t3: “beneran sorry banget, baru - baru ini keuanganku lagi mepet banget, kayaknya bahwa ingin minjemin kalian duit rada sulit. ”
t4: “eh, sorry nih, uangku barusan kubuat beli stock, sorry ya! ”
t5: “kok lu tumben sih minjem uang? gw kemarin baru saja minjemin temen gw 5 juta. sorry ya, lu coba tanya teman deh gimana. ”
t6: “sorry nih, gw lagi gak terdapat cash saat ini. ”
t7: “anakku baru saja masuk sekolah jadi perlu pengeluaran ini dan juga itu. saat ini saya lagi gak terdapat cash pula buat minjemin kalian, sorry banget ya! ”
sehabis itu laki - laki ini pula menerima telepon dari salah temanku yang sebut aja namanya hana.
hana: halo, ini xx bukan? (xx itu saya)
laki - laki: “iya, hana. ”
hana: “kamu itu mengapa? kok tumben banget duit segitu masih ingin pinjem? ”
laki - laki: “iya nih, saya lagi perlu banget saat ini. adikku seketika masuk rumah sakit dan juga uang cashku saya buat beli stock. ”
hana: “oh ya? adikmu gapapa kan? kalian saat ini lagi di kantor gak? ”
laki - laki: “aku saat ini lagi di rumah sakit sih. ”
hana: “oh, bahwa gitu, kalian kasih ketahui saja nomer rekeningmu, nanti saya kirimin langsung. ”
laki - laki: “thanks banget loh, hana! ”
sehabis telepon dari hana, laki - laki ini juga menemukan telepon dari temenku lagi yang kita sebut saja namanya indah.
indah: “halo, kalian lagi dimana? ”
laki - laki: “aku lagi di kantor nih. ”
indah: “aku udah siapin uangnya nih, ingin saya yang anterin ke kantormu ataupun gimana ya? ”
laki - laki: “aku saja yang kesana, indah. masa saya yang pinjem uang kok kalian yang anterin. ”
indah: “oh gapapa kok, saya saat ini lagi gak di kantor soalnya. ”
laki - laki: “oh, ataupun gak gimana bahwa kalian transfer saja langsung ke rekeningku? ”
indah: “boleh deh kalo gitu, kalian kasih saya saja nomernya melalui sms ya. ”
laki - laki: “oke, thank you yaa indah! ”
sehabis peristiwa ini, laki - laki tersebut merumuskan dari ke - 9 temannya ini, yang kesimpulannya rela meminjamkan duit merupakan mereka yang urutannya berposisi di urutan ke - 8 dan juga ke - 9, yang maksudnya secara keakraban, amat tidak dekat dengan mereka.
laki - laki ini juga menyadari, nyatanya mereka cuma ingin bersamanya kala pribadinya bahagia dan juga kala ia sulit, mereka malah tidak terdapat satu juga yang ingin membantunya.
( sumber: inspiradata. com )
laki - laki itu juga kesimpulannya, membalas pesan tersebut.
“tunggu sebentar ya, saya hendak meneleponmu nanti. ” tulis laki - laki tersebut.
sampai satu minggu setelah itu laki - laki ini dan juga ina temannya berjumpa di suatu kafe dengan tujuan membagikan duit tersebut.
ina : “aku bener - bener gak nyangka bahwa kalian yang kesimpulannya ingin minjemin saya uang sebanyak itu. ”
laki - laki : (dengan penuh kebimbangan) “maksudnya emangnya mengapa ya? ”
ina : “waktu itu, saya udah coba hubungin 9 sahabat saya yang saya anggap deket buat pinjam uang 15 juta ini. tetapi kalian ketahui, yang terjalin merupakan mereka seluruh menolakku. kalian itu orang ke - 10 yang saya mendatangi. saya ketahui kita gak sempat dekat dan juga kala saya mutusin buat minjam uang dari kalian juga, saya pernah berpikir kalau ini gak bisa jadi banget. dan juga nyatanya amati, saya malah duduk berdua disini bareng kalian. dari peristiwa ini, saya belajar kalau nyatanya sahabat dekatku tidak sebanyak yang saya kira. nyatanya saya itu sepanjang ini cukup kesepian. ”
mendengar cerita ina, laki - laki ini juga mulai berfikir tentang sahabat yang ia anggap dekat. apakah sama serupa sahabat ina ataukah tidak? apakah mereka bergaul dengan tulus? dan juga siap menolong laki - laki ini dikala suka ataupun sulit.
laki - laki ini juga memutuskan buat menelepon ina dan juga memberitahukan niatnya buat meminjam duit kepada temannya, dengan iktikad mau mengenali sahabat mana yang ingin menolong dikala sulit. tetapi, ina menegaskan dan juga meyakinkan kepada laki - laki ini cemas nantinya sakit hati karna perilaku temannya itu.
laki - laki ini juga senantiasa bersikeras, ia mengumpulkan catatan ke - 9 temannya dan juga menyusunkan mereka dari yang amat dekat sampai yang tidak dekat. ke - 9 temannya ini tercantum dalam kalangan yang cukup kaya, sampai - sampai bila laki - laki ini hendak meminjam duit dari mereka, harusnya itu tidaklah permasalahan yang cukup gede buat mereka.
dan juga 9 sahabat laki - laki ini tidaklah sahabat kerjanya, jadi mereka betul - betul sahabat yang hendak ia ajak buat keluar makan, minum dan juga main kala saya lagi bosan.
laki - laki ini juga mengirimkan sms ke seluruh temannya yang sudah terdaftar tadi, dengan isi yang kurang lebih serupa ini;
“belakangan ini saya seketika terdapat permasalahan yang cukup parah, boleh gak ya saya pinjem duitmu sedangkan? hampir 10 juta. saya janji saya bakalan balikkin bulan depan. saya ketahui ini agak terburu - buru tetapi bahwa kalian memiliki waktu, tolong telepon saya sebentar ataupun balas saja sms - ku ini. ”
dan juga pada dalilnya, laki - laki ini juga menerima 7 balasan sms dan juga 2 panggilan masuk sebagian dikala sehabis saya mengirimkan sms tersebut.
t1: “aduh, sorry banget nih, saya baru - baru pula lagi terdapat permasalahan nih. beneran sorry banget gak dapat minjemin. kalian coba tanyain yang lain saja, sapa ketahui mereka dapat bantuin. ”
t2: “sorry banget nih, bulan kemudian pamanku baru saja minjem duitku, bisa jadi bahwa bulan depan kalian masih perlu, saya baru dapat pinjemin. ”
t3: “beneran sorry banget, baru - baru ini keuanganku lagi mepet banget, kayaknya bahwa ingin minjemin kalian duit rada sulit. ”
t4: “eh, sorry nih, uangku barusan kubuat beli stock, sorry ya! ”
t5: “kok lu tumben sih minjem uang? gw kemarin baru saja minjemin temen gw 5 juta. sorry ya, lu coba tanya teman deh gimana. ”
t6: “sorry nih, gw lagi gak terdapat cash saat ini. ”
t7: “anakku baru saja masuk sekolah jadi perlu pengeluaran ini dan juga itu. saat ini saya lagi gak terdapat cash pula buat minjemin kalian, sorry banget ya! ”
sehabis itu laki - laki ini pula menerima telepon dari salah temanku yang sebut aja namanya hana.
hana: halo, ini xx bukan? (xx itu saya)
laki - laki: “iya, hana. ”
hana: “kamu itu mengapa? kok tumben banget duit segitu masih ingin pinjem? ”
laki - laki: “iya nih, saya lagi perlu banget saat ini. adikku seketika masuk rumah sakit dan juga uang cashku saya buat beli stock. ”
hana: “oh ya? adikmu gapapa kan? kalian saat ini lagi di kantor gak? ”
laki - laki: “aku saat ini lagi di rumah sakit sih. ”
hana: “oh, bahwa gitu, kalian kasih ketahui saja nomer rekeningmu, nanti saya kirimin langsung. ”
laki - laki: “thanks banget loh, hana! ”
sehabis telepon dari hana, laki - laki ini juga menemukan telepon dari temenku lagi yang kita sebut saja namanya indah.
indah: “halo, kalian lagi dimana? ”
laki - laki: “aku lagi di kantor nih. ”
indah: “aku udah siapin uangnya nih, ingin saya yang anterin ke kantormu ataupun gimana ya? ”
laki - laki: “aku saja yang kesana, indah. masa saya yang pinjem uang kok kalian yang anterin. ”
indah: “oh gapapa kok, saya saat ini lagi gak di kantor soalnya. ”
laki - laki: “oh, ataupun gak gimana bahwa kalian transfer saja langsung ke rekeningku? ”
indah: “boleh deh kalo gitu, kalian kasih saya saja nomernya melalui sms ya. ”
laki - laki: “oke, thank you yaa indah! ”
sehabis peristiwa ini, laki - laki tersebut merumuskan dari ke - 9 temannya ini, yang kesimpulannya rela meminjamkan duit merupakan mereka yang urutannya berposisi di urutan ke - 8 dan juga ke - 9, yang maksudnya secara keakraban, amat tidak dekat dengan mereka.
laki - laki ini juga menyadari, nyatanya mereka cuma ingin bersamanya kala pribadinya bahagia dan juga kala ia sulit, mereka malah tidak terdapat satu juga yang ingin membantunya.
( sumber: inspiradata. com )
Pura-pura Bangkrut, Pria Ini Buktikan Teman Baik dan yang Pura-pura Baik, Ini Kisahnya
4/
5
Oleh
Unknown