Baca Juga
Satu pesan bbm masuk. dari seseorang junior waktu
sekolah yang pula sempat bersama bekerja di kantor lama kami.
“kak, saya diterima jadi resepsionis di salah satu pt di wilayah - - - - - - . ”
saya juga lekas mengetik balasan, “ohya? wahh … alhamdulillah yaa, mel! selamat! ”
“tapi kak …. ”
“tapi apa? ”
astagfirullah.. . ! ! ! ! maafkan saya. ! !. kulepaskan hijab ini demi.. .
“aku wajib lepas hijab. ”
hatiku mendadak bergemuruh.
gimana bisa jadi bunga (bukan nama sesungguhnya) dapat goyah begini. wanita menawan yang belum lama memakai jilbab itu kan ketahui seorang diri, gimana respon orang - orang di kantor keempatku, waktu terdapat salah satu karyawatinya yang melepas hijab. nyatanya sehabis ditelusuri penyebabnya, tidak lain karna ia nekat berpacaran dengan laki - laki non muslim. sudah pacaran … dengan n0n muslim pula. belum nikah aja, hijab sudah ditanggalkan. gimana bahwa sudah menikah? masihkah iman islam terpatri dalam hati?
“astaghfirullah, mel. jangan, ” ketikku menegaskan.
“tapi, kak. saya perlu pekerjaan. kakak kan ketahui, saya wajib ngebiayain kuliah seorang diri. ”
“iya, saya ketahui, mel. tetapi apa kalian gak yakin, allah lah yang maha pemberi rezeki? ”
“percaya, kak. tetapi saya bener - bener buntu, kak. saya wajib dapet pekerjaan secepatnya. ”
“loh, waktu di mari, kalian ingin diperpanjang kontraknya dan juga boleh berjilbab, kalian gak ingin. ”
“iya kak. tetapi kalo di sana saya udah tidak betah. orang - orangnya rese. kakak seorang diri kan pula ingin resign dari sana? ” amel berulang menyanggah.
“iya, bunga. saya ketahui. tetapi, paling tidak di mari kalian boleh berjilbab. meski di mari gajinya di dasar umr, paling tidak kita tidak disuruh lepas hijab. ”
“iya sih, kak. ”
“pikirin lagi seluruhnya baik - baik, mel. istikharah. belum tentu pula nanti di situ kalian betah. ”
“aku kayaknya tidak terdapat opsi lain deh, kak. saya sudah ciri tangan kontrak. senin depan saya mulai kerja. tetapi di luar pt, saya senantiasa berjilbab kok, kak. ”
“kenapa kalian baru bilang sehabis ciri tangan kontrak? ya allah, andai saya memiliki cukup duit buat minjemin kalian bayar pengeluaran kuliah, bunga. berkecil hati saya. ngerasa tidak guna jadi temen. ” saya mengetik pesan dengan hati yang runyam.
kala memandang sahabat baru berhijab, saya senang bukan kepalang. begitu pula kebalikannya, kala mengenali seorang wajib membuka hijabnya. saya mendadak lemas. terasa kandas. kelewatan? yaa … tetapi begitu itu yang kurasakan.
kamu ketahui apa yang terjalin terlebih lagi tidak hingga sebulan setelah itu? amel berulang mengirim pesan padaku.
“kak! kakak benar. saya gak betah di mari, kak! ”
“ya allah, bunga … mengapa? ? ”
“kerjaanku di mari nyatanya tidak hanya jadi resepsionis, kak. tetapi serabutan, bantuin kerjaan penggalan lain pula. belum lagi, masing - masing hari lobby tempatku bekerja bau asap dupa. di mari pula terdapat sebagian arca yang dikramatkan, kak. ”
“dikramatkan gimana? ”
“iya. patung - patung itu dirawat spesial, kak. tidak boleh hingga kenapa - kenapa. semacam suatu yang amat berarti buat yang punya
pt. ”
laporkan iklan?
“astaghfirullah. terus gimana, bunga? ”
“belum ketahui, kak. saya coba bertahan. tetapi bahwa tidak
kokoh, bisa jadi saya hendak resign. ”
“loh, bukannya kalian udah ciri tangan kontrak sepanjang sebagian bulan ke depan? memangnya di situ tidak terdapat pinalti? ” tanyaku lagi.
“ada sih, kak. ”
“lahhh, terus? duitnya gimana? ”
“aku kabur saja nanti, kak. supaya tidak harus bayar duit pinalti, karna keluar saat sebelum kontrak tuntas. ”
“ya allah, bunga…. ”
“huhuhu … saya nyesel, kak. coba saja saya ikutin apa kata kakak waktu itu. ”
entah gimana triknya, berita terakhir yang kudapatkan kesimpulannya bunga keluar dari pt itu. dan juga alhamdulillah, dikala ini ia sudah berjilbab berulang, terlebih lagi lebih syar’i.
“kali ini mudah - mudahan istiqomah yaa, bunga. belajar dari pengalaman kemarin. ” saya mengirim pesan, usai mengenali kalau dia berulang berhijab.
“iya, kak. in syaa allah. saya tidak hendak hingga lepas hijab lagi! doain saya ya, kak. ”
“as always, dear. kita silih mendoakan yaa …. ”
“iya kaaak. ”
ohya!
temanku yang satu lagi pula alhamdulillah sudah putus dengan pacarnya. dan juga saat ini dia juga berhijab berulang. doakan kami seluruh istiqomah yaa. aamiin yaa robbal alamiin.
saya juga sempat hingga melepas hijab, dikala kesatu kali bekerja usai lulus Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), pada tahun 2007. menyesal bukan main. karna perlakuan para lelaki kala melihatku dengan dan juga tanpa jilbab, itu berubah sekali. sementara itu dikala itu saya masih mengenakan penutup kepala. cuma aja leher dan juga tangan dari sikut ke dasar, nampak keman - mana.
alhamdulillah. setahun setelah itu, usahaku mencari pekerjaan lain, kesimpulannya membuahkan hasil. saya diterima di suatu industri yang membolehkan seluruh karyawatinya buat berhijab.
buat berikutnya, di industri ketiga, keempat dan juga kelima yang tidak lain merupakan tempatku bekerja saat ini, alhamdulillah! saya leluasa menunaikan kewajibanku bagaikan seseorang muslimah, ialah menutup rambut/aurat.
3 kali, terdapat pengalaman interview dengan orang asing. satu bule, orang korea, dan juga yang ketiga orang jepang. tentu perasaan ketar - ketir karna saya menolak berjabat tangan dengan mereka. yang sama orang korea, tidak terdapat kelanjutan alias ditolak bekerja di situ. yang sama bule, pula alhamdulillah pernah diberi ketahui diterima, hanya saya yang mundur, karna posisi kerja yang ditawarkan di meruya. sangat jauh, bagiku yang tinggal di bekasi.
yang orang jepang ini lucu. namanya mr. hiroyuki. pada sesuatu peluang makan malam berbarengan sahabat sebagian yang lain, seseorang sahabat yang tidak berjilbab mendekati dia buat difoto. otomatis, hiroyuki - san mengatakan sembari memeragakan ‘jilbab’ dengan kedua tangannya.
“woman with … nomor touch yaa? bahwa tidak gunakan, boleh touch. ” dia bimbang menyebut hijab itu apa, makanya cuma memeragakan dengan menyatukan kedua tangannya, yang setelah itu dinaikkan ke atas kepala.
kami tertawa. iktikad dia merupakan : wanita dengan penutup kepala tidak boleh dijamah ya? bahwa tidak gunakan, baru boleh.
see? orang asing yang bukan muslim juga terlebih lagi dapat merumuskan demikian.
eits!
ini bukan berarti kamu boleh touch touch perempuan tanpa hijabbbbb yaaahhh! awas lohhhh! bukan mahroooom!
pertahankan hijabmu semampumu, saudariku.
ingat! terlebih lagi terdapat sesuatu data kalau : perempuan - perempuan di gaza tidur juga memakai hijabnya. kala ditanya mengapa, jawaban mereka, “agar bila sewaktu - waktu rumahku dibom, jasadku mampu ditemui dalam kondisi menutup rambut/aurat. ”
maa syaaallah!
mudah - mudahan kita seluruh dapat tetap melindungi jilbab ini sampai kematian menjemput kita nanti. aamiin yaa robbal alamiin.
( sumber : http:// umat-islam-bersahaja. blogspot. co. id/2017/07/untuk-wanita-tolong-baca-kisah-ini. html )
sekolah yang pula sempat bersama bekerja di kantor lama kami.
“kak, saya diterima jadi resepsionis di salah satu pt di wilayah - - - - - - . ”
saya juga lekas mengetik balasan, “ohya? wahh … alhamdulillah yaa, mel! selamat! ”
“tapi kak …. ”
“tapi apa? ”
astagfirullah.. . ! ! ! ! maafkan saya. ! !. kulepaskan hijab ini demi.. .
“aku wajib lepas hijab. ”
hatiku mendadak bergemuruh.
gimana bisa jadi bunga (bukan nama sesungguhnya) dapat goyah begini. wanita menawan yang belum lama memakai jilbab itu kan ketahui seorang diri, gimana respon orang - orang di kantor keempatku, waktu terdapat salah satu karyawatinya yang melepas hijab. nyatanya sehabis ditelusuri penyebabnya, tidak lain karna ia nekat berpacaran dengan laki - laki non muslim. sudah pacaran … dengan n0n muslim pula. belum nikah aja, hijab sudah ditanggalkan. gimana bahwa sudah menikah? masihkah iman islam terpatri dalam hati?
“astaghfirullah, mel. jangan, ” ketikku menegaskan.
“tapi, kak. saya perlu pekerjaan. kakak kan ketahui, saya wajib ngebiayain kuliah seorang diri. ”
“iya, saya ketahui, mel. tetapi apa kalian gak yakin, allah lah yang maha pemberi rezeki? ”
“percaya, kak. tetapi saya bener - bener buntu, kak. saya wajib dapet pekerjaan secepatnya. ”
“loh, waktu di mari, kalian ingin diperpanjang kontraknya dan juga boleh berjilbab, kalian gak ingin. ”
“iya kak. tetapi kalo di sana saya udah tidak betah. orang - orangnya rese. kakak seorang diri kan pula ingin resign dari sana? ” amel berulang menyanggah.
“iya, bunga. saya ketahui. tetapi, paling tidak di mari kalian boleh berjilbab. meski di mari gajinya di dasar umr, paling tidak kita tidak disuruh lepas hijab. ”
“iya sih, kak. ”
“pikirin lagi seluruhnya baik - baik, mel. istikharah. belum tentu pula nanti di situ kalian betah. ”
“aku kayaknya tidak terdapat opsi lain deh, kak. saya sudah ciri tangan kontrak. senin depan saya mulai kerja. tetapi di luar pt, saya senantiasa berjilbab kok, kak. ”
“kenapa kalian baru bilang sehabis ciri tangan kontrak? ya allah, andai saya memiliki cukup duit buat minjemin kalian bayar pengeluaran kuliah, bunga. berkecil hati saya. ngerasa tidak guna jadi temen. ” saya mengetik pesan dengan hati yang runyam.
kala memandang sahabat baru berhijab, saya senang bukan kepalang. begitu pula kebalikannya, kala mengenali seorang wajib membuka hijabnya. saya mendadak lemas. terasa kandas. kelewatan? yaa … tetapi begitu itu yang kurasakan.
kamu ketahui apa yang terjalin terlebih lagi tidak hingga sebulan setelah itu? amel berulang mengirim pesan padaku.
“kak! kakak benar. saya gak betah di mari, kak! ”
“ya allah, bunga … mengapa? ? ”
“kerjaanku di mari nyatanya tidak hanya jadi resepsionis, kak. tetapi serabutan, bantuin kerjaan penggalan lain pula. belum lagi, masing - masing hari lobby tempatku bekerja bau asap dupa. di mari pula terdapat sebagian arca yang dikramatkan, kak. ”
“dikramatkan gimana? ”
“iya. patung - patung itu dirawat spesial, kak. tidak boleh hingga kenapa - kenapa. semacam suatu yang amat berarti buat yang punya
pt. ”
laporkan iklan?
“astaghfirullah. terus gimana, bunga? ”
“belum ketahui, kak. saya coba bertahan. tetapi bahwa tidak
kokoh, bisa jadi saya hendak resign. ”
“loh, bukannya kalian udah ciri tangan kontrak sepanjang sebagian bulan ke depan? memangnya di situ tidak terdapat pinalti? ” tanyaku lagi.
“ada sih, kak. ”
“lahhh, terus? duitnya gimana? ”
“aku kabur saja nanti, kak. supaya tidak harus bayar duit pinalti, karna keluar saat sebelum kontrak tuntas. ”
“ya allah, bunga…. ”
“huhuhu … saya nyesel, kak. coba saja saya ikutin apa kata kakak waktu itu. ”
entah gimana triknya, berita terakhir yang kudapatkan kesimpulannya bunga keluar dari pt itu. dan juga alhamdulillah, dikala ini ia sudah berjilbab berulang, terlebih lagi lebih syar’i.
“kali ini mudah - mudahan istiqomah yaa, bunga. belajar dari pengalaman kemarin. ” saya mengirim pesan, usai mengenali kalau dia berulang berhijab.
“iya, kak. in syaa allah. saya tidak hendak hingga lepas hijab lagi! doain saya ya, kak. ”
“as always, dear. kita silih mendoakan yaa …. ”
“iya kaaak. ”
ohya!
temanku yang satu lagi pula alhamdulillah sudah putus dengan pacarnya. dan juga saat ini dia juga berhijab berulang. doakan kami seluruh istiqomah yaa. aamiin yaa robbal alamiin.
saya juga sempat hingga melepas hijab, dikala kesatu kali bekerja usai lulus Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), pada tahun 2007. menyesal bukan main. karna perlakuan para lelaki kala melihatku dengan dan juga tanpa jilbab, itu berubah sekali. sementara itu dikala itu saya masih mengenakan penutup kepala. cuma aja leher dan juga tangan dari sikut ke dasar, nampak keman - mana.
alhamdulillah. setahun setelah itu, usahaku mencari pekerjaan lain, kesimpulannya membuahkan hasil. saya diterima di suatu industri yang membolehkan seluruh karyawatinya buat berhijab.
buat berikutnya, di industri ketiga, keempat dan juga kelima yang tidak lain merupakan tempatku bekerja saat ini, alhamdulillah! saya leluasa menunaikan kewajibanku bagaikan seseorang muslimah, ialah menutup rambut/aurat.
3 kali, terdapat pengalaman interview dengan orang asing. satu bule, orang korea, dan juga yang ketiga orang jepang. tentu perasaan ketar - ketir karna saya menolak berjabat tangan dengan mereka. yang sama orang korea, tidak terdapat kelanjutan alias ditolak bekerja di situ. yang sama bule, pula alhamdulillah pernah diberi ketahui diterima, hanya saya yang mundur, karna posisi kerja yang ditawarkan di meruya. sangat jauh, bagiku yang tinggal di bekasi.
yang orang jepang ini lucu. namanya mr. hiroyuki. pada sesuatu peluang makan malam berbarengan sahabat sebagian yang lain, seseorang sahabat yang tidak berjilbab mendekati dia buat difoto. otomatis, hiroyuki - san mengatakan sembari memeragakan ‘jilbab’ dengan kedua tangannya.
“woman with … nomor touch yaa? bahwa tidak gunakan, boleh touch. ” dia bimbang menyebut hijab itu apa, makanya cuma memeragakan dengan menyatukan kedua tangannya, yang setelah itu dinaikkan ke atas kepala.
kami tertawa. iktikad dia merupakan : wanita dengan penutup kepala tidak boleh dijamah ya? bahwa tidak gunakan, baru boleh.
see? orang asing yang bukan muslim juga terlebih lagi dapat merumuskan demikian.
eits!
ini bukan berarti kamu boleh touch touch perempuan tanpa hijabbbbb yaaahhh! awas lohhhh! bukan mahroooom!
pertahankan hijabmu semampumu, saudariku.
ingat! terlebih lagi terdapat sesuatu data kalau : perempuan - perempuan di gaza tidur juga memakai hijabnya. kala ditanya mengapa, jawaban mereka, “agar bila sewaktu - waktu rumahku dibom, jasadku mampu ditemui dalam kondisi menutup rambut/aurat. ”
maa syaaallah!
mudah - mudahan kita seluruh dapat tetap melindungi jilbab ini sampai kematian menjemput kita nanti. aamiin yaa robbal alamiin.
( sumber : http:// umat-islam-bersahaja. blogspot. co. id/2017/07/untuk-wanita-tolong-baca-kisah-ini. html )
(Untuk Wanita Tolong Baca Kisah Ini) Astagfirullah...!!!! Maafkan Aku, Kulepaskan Jilbab Ini Demi...
4/
5
Oleh
Unknown